Rabu, 28 Oktober 2009

Sebuah Prolog

Sebuah Prolog


sajak-sajak diukir di atas bintang
Dua insan manusia diujung masa pencarian jati diri,,,
sebuah evaluasi diri,,,

Manusia,,,
venus sebuah bintang kebahagian,,,sinar perselingkuhan sang penyair kala malam mencekam,,,
belimbing siratkan cahaya ditiap-tiap sudut kelimanya
manusia layaknya selembar kain serbet. Akan dibuat sapu tangan kebesaran, kan dibuat taplak meja kekecilan,,,
sejatinya manusia terkadang berada pada tahap yang membingungkan. Satu kakinya, mungkin ingin segera melangkah ke gerbang kedewasaan diri,
sementara kaki yang lain masih berada dalam ruang pubertas.
masa dimana manusia mengalami badai kehidupan
masa dimana manusia disibukkan oleh pencarian jati diri,,,
sebuah nilai identitas diri manusia sejati
jati diri bak koki menentukan racikan
bukan masakan namun racikan hidup kan kau bawa kemana
mata air surga kebahagiaan
ataukah
jurang neraka kepedihan
semua menjadi pilihan
pasti jika tak mampu mengahalau badai kehidupan
manusia kan kehilangan jati diri,,,

masihlah ada pertanda masa ini
manusia dipenuhi mimpi
mimpi,,,
seringkali terlihat begitu jelas, begitu penuh oleh sinar kenyataan, sampailah seberkas sinar merayap kedalam tubuh kita
ngelangutkan jiwa
namun
mimpi
sebuah ketidakpastian diri
memuncak hanya berupa khayalan belaka
mimpi diatas normal terkadang bak pengoyak jiwa manusia
pabila secepatnya tak kau hentikan
camkan
tempurung kewarasanmu kan retak,,,kekalutan jiwa kan nampak
manusia hidup sebagai juru hempaskan masalah
berawal dari lahir,,,cabe rawit,,,pubertas,,,dewasa,,,lalu menjadi tua
seringkali dihiasi oleh berbagai problema kehidupan
cinta kasih,,,dengki,,, dan kehampaan hidup
spiritualitas,,,
jangan dilupakan sebab itulah awal manusia dihiasi oleh benang perbedaan
jarum menuju pertentangan selalu
manusia memang tak mampu lepas dari masalah
manusia tanpa masalah omong kosong

manusia tanpa masalah,,,bisa jadi itulah masalahnya
manusia tanpa salah
majas hiperbola
ha..ha
manusia dipenuhi salah
salah dalam mengais pilihan hidup
kekhilafan itu manusiawi
namun
lupa kan tafakkur
sebuah evalusi diri
pertanda
jembatan menuju
jurang neraka kepedihan
tertampak jelas
bukan apa-apa tafakkur membawa pada sebuah perubahan bernilai positif
nilai sejati manusia kan tertampak
lakukanlah
percakapan monolog
dengan diri sendiri
kabut kelam kan tersibak
hamparkan nilai sejatimu
bisa saja
berbentuk nyata sajak-sajak jejak-jejak hidupmu
dimana kan bisa kau ukir???
mata ketigamu
yach
mata ketiga,,,jiwamu
diatas bintang raga
serinai percikan cahaya kejujuran
hanya jiwa teman terkarib
jiwa mampu menyimpan rahasia hidupmu dengan begitu rapi
bukan mulut
sebab
jiwa tak mampu teriakkan kata

semuanya kan tertampak jelas setelah ini
prolog hanya sekedar camilan
makanan berat kan nampak pada lembaran terakhir ini
simaklah
percaya,,,kau kan temui guratan hidup serupa



berawal pinta
tanggal terakhir bulan dua belas angka ketuju
06 menit 36
------
vega